Minggu, 22 Mei 2011

Skuadra PSM Makassar

Skuadra PSM Makassar kembali membuktikan ketangguhannya setelah menaklukkan Solo FC dengan skor telak 1-4 di Stadion Manahan Solo, kemarin sore.Pesta gol anak anak Makassar ini memupus harapan tuan rumah yang ingin mempersembahkan hasil gemilang di laga terakhir putaran pertama kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).

Empat gol diborong dua striker senior PSM Andi Oddang dan Marwan Sayedeh. Sementara striker muda M Rahmat yang kerap mencatat gol pada lima pertandingan berturut-turut sebelumnya,kali ini tak mencetak gol. Kemenangan ini merupakan hasil yang sangat gemilang dari tim lain di LPI. Sebelumnya PSM mencatatkan rekor dan sejarah pertama di LPI sebagai tim yang sukses lima kali menang berturut-turut pada laga kandang dan tandangnya.

Kini, mereka kian mempertahankan rekor dan sejarah itu dengan menambah daftar kemenangan secara beruntun. Sebelumnya, PSM mengalahkan Cendrawasih Papua (5- 1),Persibo (2-0), Bali de Vata (3- 2),Persebaya 1927 (4-0),dan Semarang United dengan skor 2-0. Tak hanya itu, yang mengagumkan dari enam kali menang berturut-turut ini adalah PSM sukses mengoleksi 20 gol dan hanya kemasukan lima gol.

Saat laga kemarin sore, skuad Juku Eja-sebutan PSM mengawali pesta kemenangan ketika pertandingan memasuki menit ke ‘19 melalui gol yang dilesakkan Andi Oddang. Tuan rumah mencoba bangkit dengan terus berusaha menekan. Beberapa peluang mereka dapatkan.

Akan tetapi, PSM justeru menambah gol melalui Marwan Sayedeh di menit ’41.Hingga turun minum,skor masih tertahan 2-0. Saat di ruang ganti, pelatih PSM Wilhelmus ‘Wim’ Gerardus Rijsbergen mewantiwanti anak asuhnya agar tidak lengah di babak selanjutnya. Memasuki kick off babak kedua, kubu tuan rumah semakin sulit keluar dari tekanan.

Serangan- serangan yang dibangun Supriyono dkk membuat barisan belakang Solo FC harus jatuh bangun mengamankan gawangnya. Berselang enam menit,Andi Oddang kembali mengoyak gawang Solo FC.Tekanan PSM belum berakhir.Tidak mau ketinggalan dengan Andi Oddang, Marwan Sayedeh juga menambah pundi-pundi golnya.

Di menit 62,striker asal Suriah ini memaksa kiper Solo FC Alexander Vrteski memungut bola untuk keempat kali dari gawangnya sendiri. Solo FC kian tertekan dan malu di hadapan ribuan pendukungnya. Dengan perjuangan keras, mereka berhasil memperkecil ketertinggalan melalui gol yang dilesakkan Steven Racic saat pertandingan memasuki menit ke-77.

Kemenangan ini membuat Wim sangat bangga dan senang. Bahkan dia tidak menyangka anak asuhnya akan mencatat skor sebanyak itu di markas tim berjuluk Ksatria XI tersebut. Tak hanya itu, kemenangan ini juga membuat Wim semakin lega dari ancaman manajemen PSM yang memberi target wajib masuk lima besar saat paruh musim dan akan mendepaknya jika gagal.

“Kami tidak khawatir lagi dengan target dari manajemen. Kemenangan ini membuat kami semakin yakin bisa mempersembahkan hasil terbaik saat laga penutup menjamu Medan Bintang di Makassar nanti,”tandasnya. Sementara bagi tuan rumah, kekalahan ini semakin melengkapi penderitaan mereka.

Pasalnya, pada pekan lalu mereka juga kalah 1-2 saat bertandang ke markas Persibo.Di partai sebelumnya,tim ini juga menelan malu setelah dikalahkan tamunya Persebaya 1927 dengan skor 0-2. Manajer Solo FC Totok Supriyanto mengatakan, para pemain sudah berusaha mengejar ketertinggalannya.

Akan tetapi, skor akhir tetap berpihak kepada tim lawan.”Gelandang sayap Solo FC tampil kurang maksimal. Saat lawan melakukan serangan atau melancarkan serangan balik, kami selalu kewalahan untuk membendungnya,” kata Totok.

Gagal Cetak Gol, Rahmat Tumbal Kemenangan

Kemenangan PSM dari Solo FC harus dibayar mahal dengan cedera kaki kanan striker muda berbakat M Rahmat akibat dihantam pemain lawan. Cedera pemain yang dijuluki R-77 ini cukup parah dan diperkirakan sulit membela tim pada laga terakhir di kandang saat menjamu Medan Bintang,Sabtu (28/5) nanti.

Pemilik nomor punggung 77 ini juga bersedih lantaran gagal mencetak gol. Padahal sebelumnya Rahmat juga ingin mencatat sejarah di LPI sebagai bomber yang mengoleksi gol dari enam pertandingan berturut-turut. Pada lima pertandingan sebelumnya, pemain yang juga diberi julukan “Berlian Baru PSM”ini mengoleksi tujuh gol dari lima kemenangan PSM secara berturut-turut.Hingga kini,

dia sudah mengoleksi delapan gol. Dia sebenarnya menargetkan bisa menjadi top skor striker lokal.Saat ini,top skor striker lokal masih dipegang Syamsul Arif-Persibo (10 gol) dan Irfan Bachdim-Persema (9 gol). Saat pertandingan kemarin, R-77 terpaksa ditarik keluar karena cederanya itu.Dia tidak sempat mencetak gol.

Kendati tak sempat menambah pundipundi golnya, namun pujian tetap mengalir bagi pemain kelahiran Takalar,Sulsel ini. Direktur Operasional PSM Islah Idrus mengatakan, Rahmat sangat membantu dalam kemenangan PSM. Pasalnya, Marwan dan Oddang bisa bergerak lebih leluasa lantaran Rahmat yang kerap menjadi incaran lawan.

“Saya sangat bangga dengan Rahmat. Dia juga bermain sangat baik.Begitu juga dengan gelandang muda seangkatannya yakni Fadly M.Permainan mereka membuat saya merinding dan sangat bangga,” ujar Islah yang mewakili manajemen mendampingi tim ke Solo. Demikian catatan online Gunung Sumbing yang berjudul Skuadra PSM Makassar.

Rabu, 05 Januari 2011

Jatah khusus

IDwebhost.com Trend Hosting Indonesia -> Memang enak menjadi pejabat.Kerja tak seberapa berat,tapi kemana-mana dapat fasilitas.Dalam penawaran saham perdana Bank Jatim misalnya,anggota DPRD dan Pejabat Pemrov Jawa Timur mendapatkan jatah khusus.

Tak tanggung-tanggung, para wakil rakyat dan pejabat pemprov memperoleh jatah 10% dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik. Dengan demikian pejabat dan anggota dewan mendapatkan jatah Rp50 miliar dari total nilai pendapatan IPO yang berkisar sebesar Rp500 miliar. Dirut Bank Jatim Muljanto menuturkan, sebagai instansi terkait atau pemangku kepentingan mereka memang mendapatkan prioritas memperoleh saham 10% dari jumlah saham yang ditawarkan.

Makanya ia dengan tegas memberikan porsi 10% pada relasi Bank Jatim untuk menjadi salah satu pihak yang memiliki Bank Jatim.“Semua itu diperbolehkan karena aturannya memang ada,” ujar Muljanto ketika ditemui sesuai rapat dengar pendapat atau hearing dengan Komisi C DPRD Jatim,kemarin. Selain pemangku kepentingan, pihak menejemen atau karyawan Bank Jatim juga mendapatkan jatah 10% juga. Total saham yang akan dijual ke publik hanya 25% saja. “Jadi dari total 25% saham yang dijual ke publik, relasi mendapatkan jatah 10%, karyawan mendapatkan 10%, sedangkan 80% kami tawarkan ke masyarakat umum,”bebernya. Direncanakan penawaran saham perdana Bank Jatim senilai Rp500 miliar itu akan dilaksanakan pada Juni mendatang. Perhitungan waktunya dinilai tepat karena saat tersebut akan banyak pemodal kuat yang siap membeli saham.

“Sebelum dilakukan penawaran, kami akan melakukan berbagai kesiapan, “Seperti rapat umum pemegang saham (RUPS) dan konsolidasi dengan dewan.Kami baru melangkah ke bursa saham pada Juni,”jelasnya. Penjualan saham sebanyak 25% senilai Rp500 miliar ini tidak akan mempengaruhi saham mayoritas yang tetap di Pemprov Jatim dan pemkab/pemkot di Jatim. Sedangkan hasil penjualan akan digunakan untuk pengembangan IT, ekspansi dan pengembangan SDM. Sementara itu, Kabiro Perekonomian Sekdaprov Jatim Budi Setiawan mengatakan, penawaran saham ini akan diprioritaskan bagi warga Jatim dan nasabahnya. Pihaknya tidak ingin seperti Bank Jabar Banten yang ternyata sahamnya diborong orang Jakarta sehingga orang Jabar hanya bisa gigit jari. “Pembeli saham Bank Jatim akan kami batasi hanya orang Jatim. Tentu akan ada seleksi administrasi saat membeli.

Hanya saja kami tidak bisa mengontrol ketika pembeli saham perdana itu akan menjual ke orang lain,”tegasnya. Ketua Komisi C DPRD Jatim Kartika Hidayati mengatakan, jatah 10% untuk Pemprov dan DPRD Jatim itu bukan gratisan.Pihaknya harus membeli saham tersebut seperti pembeli lainnya. “Kami tidak ingin seperti kejadian penawaran saham Krakatau Steel (KS). Dewan mendapatkan saham tersebut dengan membeli. Jadi pembelian itu atas nama pribadi bukan atas nama kelembagaan,” jelas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim itu.

Sedangkan Toriqul Haq anggota, komisi C lainnya menyoroti mekanisme rencana penarawan saham perdana Bank Jatim yang melanggar perda 1/1999.Perusahaan milik Pemprov Jatim ketika ada penambahan modal dasar, harus persetujuan dewan. ”Bank Jatim sudah mau melepaskan sahamnya tapi belum koordinasi dengan dewan. Jika tetap nekat tentu bertentangan dengan perda tersebut,”katanya.